Abadi, katanya cinta itu abadi.
Walau dijauhi, dicemooh, dipungkiri,
katanya cinta yang searah itu tetap berjudul cinta.
Egois sekali, dia.
Dia, aku, kamu, mereka, kalian, semua yang membaca tulisan ini.
Sesungguhnya menurutku,
cinta itu seperti tumbuhan.
Apakah tumbuhan tetap tumbuh subur tanpa air dan matari?
Tanpa kehendak si pemilik,
tanpa sentuhan tangan,
dan perbincangan ringan?
Tumbuhan tahu dan bahkan lebih peka,
saat ia tahu keberadaannya tidak diinginkan..
Maka, kau ini batu berkedok cinta?
Atau manusia yang mau bersikap peka ?
Biarkanlah kebahagiaan tumbuh di dirinya,
walau dirinya di luar kamu.
No comments:
Post a Comment